Menurut artikel Asnah Haji Omar, Universiti Kebangsaan Malaysia, tiada bahasa standard di dunia ini yang dipraktikkan oleh masyarakat. Jika dikaji epistemolgi sesuatu komiti bahasa, tidak terdapat konsep bahasa standard sehingga adanya pemikiran baru tentang bahasa dari perkembangan- perkembangan kajian bahasa dari Barat. Oleh kerana itu, kita lihat dalam bahasa Melayu tidak ada perkataan atau ungkapan yang boleh mendukung konsep berkenaan, sehingga kita terpaksa memindahkan konsep itu serentak dengan pengubahsuaian istilahnya. Bahkab istilah standard dalam bahasa Melayu di Malaysia hanya muncul paling awal dalm tahun enam puluhan atau akhir lima puluhan. Oleh itu, wujudlah istilah penterjemahan bagi masyarakat untuk memudahkan komunikasi antara bangsa ke bangsa yang lain.
Terdapat banyak definisi yang kita boleh ungkapkan dari perkataan penterjemahan ini. Golongan ilmuan ini berbeza pendapat dalam mentafsirkan erti penterjemahan ini. Antaranya ialah :-
- Catford (1965:20) dalam bukunya A Linguistic Theory of Translation: Terjemahan sebagai pengalihan wacana dalam bahasa sumber (BSu) dengan wacana padanannya dalam bahasa sasaran (BSa).
- Levy dalam bukunya Translation as Decision Process (dikutip dalam Holidaja, 1993: 49): Terjemahan adalah suatu proses kreatif yang selalu memberi kebebasan atau pilihan kepada penterjemahan bertali beberapa kemungkinan kesepadanan terdekat dalam membuahkan makna situasional.
- Larson (1984:3) dalam bukunya Meaning Based Translation: A Guide to Cross-Language Equivalence: Terjemahan sebagai suatu perubahan bentuk dari BSu kedalam bahasa penerima (BPa) dimana makna harus dijaga untuk tetap sama.
- Newmark (1988:5) dalam bukunya A Textbook of Translation: Terjemahan adalah menggungkapkan makna suatu wacana ke dalam bahasa lain seperti wacana yang dimaksudkan oleh penulisnya.
- Nida dan Taber (1969: 12): Terjemahan terdiri atas upaya menghasilkan dalam BPa padanan alamiah terdekat dari pesan BSu, pertama-tama dalam hal makna, dan kedua dalam hal style.
- Brislin (1976) dikutip Suryawinata (1989): Terjemahan adalah pengalihan fikiran idea dari BSa ke dalam BSu, baik itu bahasa lisan maupun tulisan, baik bahasa itu sudah memiliki ortografi (sistem tulis ataupun belum, baik itu bahasa isyarat untuk orang-orang buta ataupun bukan.
- House dalam disertasinya “A Model for Translation Quaity Assessment” : Terjemahan sebagai pengalihan suatu teks dalam BSu lewat kesepadanan semantik dan pragmatik ke dalam BSa (House dalam Hilidaja, 1993:51)
- Forster dalam bukunya Translation An Introduction dikutip oleh Hanafi (1986): Terjemahan sebagai pengalihan isi wacana BSu ke dalam BSa, dengan tidak harus selalu mengasosiasikan isi dengan bentuk.
posted by: Muhd Iqbal Hanafi Bin Mas'ud (A166730)